Pages

Tita Meilani

Jumat, 04 Juni 2010

LARUTAN PENYANGGA

Larutan penyangga atau larutan dapar adalah larutan yang pHnya tidak mudah berubah dengan penambahan sedikit asam , basa atau air . Larutan ini dapat dibuat dengan mencampur asam lemah dengan garamnya atau basa lemah dengan garamnya.
Contoh : CH3COOH dan CH3COONa
NH4OH dan NH4Cl
• Prinsip larutan penyangga :
Campuran asam lemah dengan garamnya atau basa lemah dengan garamnya dalam perbandingan jumlah mol tertentu mempunyai kemampuan mempertahankan pH nya , jika ke dalam campuran ini masuk sedikit asam atau basa kuat. Bila larutan penyangga berasal dari asam lemah dengan garamnya tercampur sedikit asam kuat ,maka asam kuat akan bereaksi dengan garamnya sehingga asam kuat akan diubah menjadi garam (bersifat netral ) dan asam lemah. Sifat asam kuatnya menjadi sangat kecil. Bila ditambah sedikit basa kuat maka basa kuat ini menjadi sangat kecil, karena bereaksi dengan asamnya .
• Komponen Larutan Penyangga
Larutan penyangga berdasarkan komponen penyusunnya dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Larutan penyangga asam , berfungsi mempertahankan pH <>
2. Larutan penyangga basa ,berfungsi mempertahankan pH > 7
Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran asam lemah dengan garamnya (basa konjugat) (larutannya akan selalu mempunyai pH < 7) digunakan rumus:

[H + ] = Ka. Ma/Mg

• Jadi Rumus : pH = pKa + log Mg/Ma
Dimana :
Ma = konsentrasi asam lemah
Mg = konsentrasi garam (basa konjugasi)
Ka = tetapan ionisasi asam lemah

Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran basa lemah dengan garamnya (asam konjugat) (larutannya akan selalu mempunyai pH > 7), digunakan rumus:

[OH - ] = Kb . Mb/Mg

• Rumus : pOH = pKb + log Mg/Mb
Dimana :
Mb = konsentrasi basa lemah
Mg = konsentrasi garam (asam konjugasi)
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Kemudian dipakai rumus : pH = pKw - pOH
• Sifat Larutan Penyangga
Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan suatu larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling menonjol dari larutan penyangga ini seperti pH larutan penyangga hanya berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat.
Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah dengan basa konjugatnya ataupun oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi. Disamping itu mempunyai sifat berbeda dengan komponen-komponen pembentuknya.
• Komponen Larutan Penyangga
Secara umum, larutan penyangga digambarkan sebagai campuran yang terdiri dari:
1. Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion A-), campuran ini menghasilkan larutan bersifat asam.
2. Basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+), campuran ini menghasilkan larutan bersifat basa.
Komponen larutan penyangga terbagi menjadi:
1. Larutan penyangga yang bersifat asam
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH <>
2. Larutan penyangga yang bersifat basa
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih.
• Cara kerja larutan penyangga
Pada bahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa larutan penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan asam dan basa konjugasinya, sehingga dapat mengikatbaik ion H+ maupun ion OH-. Sehingga penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan. Berikut ini cara kerja larutan penyangga:


1. Larutan penyangga asam
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
 Pada penambahan asam
Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.
CH3COO-(aq) + H+(aq) → CH3COOH(aq)
 Pada penambahan basa
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO- dan air.
CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l)
2. Larutan penyangga basa
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
 Pada penambahan asam
Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH-. Hal tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Disamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya komponen basa (NH3), bukannya ion OH-. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk ion NH4+.
NH3 (aq) + H+(aq) → NH4+ (aq)
 Pada penambahan basa
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.
NH4+ (aq) + OH-(aq) → NH3 (aq) + H2O(l)
• Fungsi Larutan Penyangga
Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut, terdapat fungsi penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan tubuh.
Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem penyangga utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42- yang dapat bereaksi dengan suatu asam dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu sekitar 7,4.
Selain itu penerapan larutan penyangga ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat tetes mata.
• Contoh Larutan Buffer dalam Darah
Buffer adalah zat yang dapat mempertahankan pH ketika ditambah sedikit asam/basa atau ketika diencerkan. Buffer terdiri dari asam lemah dan garamnya/basa konjugasinya atau basa lemah dan garamnya/asam konjugasinya. Salah satu contoh larutan buffer adalah darah. Buffer dalam darah terdiri dari H2CO3 ( asam lemah ) dan HCO3- ( basa konjugasinya ). Buffer tersebut dapat mempertahankan pH darah sekitar 7,35 – 7,45 dengan reaksi sebagai berikut ;
• H2CO3 + OH- => HCO3- + H2O
• HCO3- + H+ => H2CO3
Buffer dalam darah termasuk buffer asam. Buktinya, jika darah tidak memiliki buffer maka ketika minum jus jeruk yang kecut, tubuh kita dapat mengalami asidosis ( pH darah asam ).
Derajat keasaman merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah dan cairan tubuh lainnya. Satuan derajat keasaman adalah pH :
- pH 7,0 adalah netral
- pH di atas 7,0 adalah basa (alkali)
- pH di bawah 7,0 adalah asam.
Suatu asam kuat memiliki pH sangat rendah (hampir 1,0) ; sedangkan suatu basa kuat memiliki pH yang sangat tinggi (di atas 14,0).
Darah memiliki pH antara 7,35-7,45.
Keseimbangan asam-basa darah dikendalikan secara seksama, karena perubahan pH yang sangat kecilpun dapat memberikan efek yang serius terhadap beberapa organ.
Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam-basa darah:
1. Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk amonia. Ginjal memiliki kemampuan untuk merubah jumlah asam atau basa yang dibuang, yang biasanya berlangsung selama beberapa hari.
2. Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Suatu penyangga pH bekerja secara kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH suatu larutan, Penyangga pH yang paling penting dalam darah menggunakan bikarbonat. Bikarbonat (suatu komponen basa) berada dalam kesetimbangan dengan karbondioksida (suatu komponen asam). Jika lebih banyak asam yang masuk ke dalam aliran darah , maka akan dihasilkan lebih banyak bikarbonat dan lebih sedikit karbondioksida. Jika lebih banyak basa yang masuk ke dalam aliran darah , maka akan dihasilkan lebih banyak karbondioksida dan lebih sedikit bikarbonat.
3. Pembuangan karbondioksida.
Karbondioksida adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terus menerus yang dihasilkan oleh sel. Darah membawa karbondioksida ke paru-paru dan di paru-paru karbondioksida tersebut dikeluarkan (dihembuskan). Pusat pernafasan di otak mengatur jumlah karbondioksida yang dihembuskan dengan mengendalikan kecepatan dan kedalaman pernafasan. Jika pernafasan meningkat, kadar karbondioksida darah menurun dan darah menjadi lebih basa. Jika pernafasan menurun, kadar karbondioksida darah meningkat dan darah menjadi lebih asam. Dengan mengatur kecepatan dan kedalaman pernafasan, maka pusat pernafasan dan paru-paru mampu mengatur pH darah menit demi menit.
Adanya kelainan pada satu atau lebih mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis atau alkalosis.
Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.
Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Asidosis dan alkalosis bukan merupakan suatu penyakit tetapi lebih merupakan suatu akibat dari sejumlah penyakit. Terjadinya asidosis dan alkalosis merupakan petunjuk dari adanya masalah metabolisme yang serius.
Asidosis dan alkalosis dikelompokkan menjadi metabolik atau respiratorik, tergantung kepada penyebab utamanya. Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam pembentukan dan pembuangan asam atau basa oleh ginjal. Asidosis respiratorik atau alkakosis respiratorik terutama disebabkan oleh penyakit paru-paru atau kelainan pernafasan. Read more "LARUTAN PENYANGGA..."

Uji Biokimia Mikroba

Metabolisme adalah semua reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang menghasilkan energi dan yang menggunakan energi untuk sintesis komponen-komponen sel dan untuk kegiatan-kegiatan selular, seperti pergerakan. Reaksi kimiawi yang membebaskan energi melalui perombakan nutrient disebut reaksi disimilasi atau penguraian; jadi merupakan kegiatan katabolik sel. Sedangkan reaksi kimiawi yang menggunakan energi untuk sintesis dan fungsi-fungsi sel lainnya disebut reaksi asimilasi atau anabolik. Jadi, reaksi disimilasi menghasilkan energi, dan reaksi asimilasi menggunakan energi. Bila sel merombak ikatan-ikatan kimiawi tertentu selama metabolisme, energi yang dilepaskan menjadi tersedia untuk melangsungkan kerja biologis. Selama masa hidup sel, kerja ini bersifat ekstensif dan beragam. Mikroorganisme heterotrofik nonfotosintesik memperoleh energinya dari oksidasi (pengusiran electron atau atom hydrogen) senyawa-senyawa anorganik.
Metabolisme merupakan reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada makhluk hidup. Proses metabolisme dibedakan menjadi dua jenis yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme (Biosintesis) yaitu reaksi biokimia yang merakit molekul-molekul sederhana menjadi molekul-molekul yang lebih kompleks. Misalnya pembentukkan protein dari asam amino. Secara umum proses anabolik membutuhkan energi. Sedangkan katabolisme yaitu reaksi biokimia yang memecah atau menguraikan molekul-molekul kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana. Proses katabolik melepaskan energi yang dibutuhkan oleh sel.
Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada.
Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat. Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan.
 Cara Bakteri Memperoleh Energi
Melalui proses Oksidasi-reduksi. Oksidasi adalah proses pelepasan electron sedang reduksi adalah proses penangkapan elektron. Karena elektron tidak dapat berada dalam bentuk bebas, maka setiap reaksi oksidasi selalu diiringi oleh reaksi reduksi. Hasil dari reaksi oksidasi dapat terbentuknya energi.
Pada umumnya reaksi oksidasi secara biologi dikatalisis oleh enzim dehidrogenase. Enzim tersebut memtransfer elektron dan proton yang dibebaskan kepada aseptor elektron intermedier seperti NAD+ dan NADP+ untuk dibentuk menjadi NADH dan NADPH. Fosforilasi oksidasi terjadi pada saat elektron yang mengandung energi tinggi tersebut ditranfer ke dalam serangkain transpor elektron sampai akhirnya ditangkap oleh oksigen atau oksidan anorganik lainnya sehingga oksigen akan tereduksi menjadi H2O.
1. Transfer elektron menuju oksigen melalui berbagai caier seperti flavoprotein,quinon maupun citekrom.
2. Adanya transfer elektron ini mengakibatkan aliran proton (H+) dari sitoplasma ke luar sel. Jadi arah aliran adalah dari dalam ke luar. Hal ini akan menimbulkan peredaan konsentrasi proton atau dikenal dengan gradien pH.
3. PH pada umunnya 7,5. Gradien pH terjadi jika pH di luar sel lebih kecil dari 7,5. Selanjutnya gradien pH bersama dengan potensial membentuk protonmotive force. Kekuatan (protonmotive force) inilah yang menarik proton dari luar sel kembali ke dalam sel. Bersamaan dengan masuknya kembali proton tadi terbentuk energi yang digunakan untuk berbagai aktifitas sel.
4. Para menbran terdapat enzim spesifik disebut dengan ATPase. Energi
yang disebabkan pada saat masuknya kembali proton tadi akan digunakan oleh ATPase untuk forforilasi ADP menjadi ATP. Energi ini disimpan dalam bentuk ikatan fosfat yang selanjutnya dapat digunakan untuk aktifitas sel. Reaksinya adalah:
Adenosin -P ~ P + Pi. ……energi…… Adenosin- P~ P~ P
 Ada dua macam energi yang digunakan oleh makhluk hidup.
1. Sinar matahari. Organismenya disebut dengan organisme fotosintesis atau di kenal juga dengan organisme fototrofik.
2. Oksidasi senyawa kimia. Organismenya disebut dengan organisme kemosintesis kemotrofik atau autotrofik.
 Fotosintesis ada dua macam
1. Fotosintesis tipe Cynobacteria. Fotosintesis tipe ini sama dengan fotosintesis yang terjadi pada tanaman tingkat tinggi dengan keseluruhan reaksi adalah.
CO2 + 2H2O ……sinar matahari…… H2O + [ CH2O ]n + O2 klorofil
Pada sistem fotosintesis ini terdapat 2 fotosistem yaitu fotosistem (PS) I dan II. Aliran elektron dari PS II ke PS I selanjutnya mengubah NADP+ menjadi NADPH. Aliran eletktron yang demikian dikatakan noncyelic phosphorilation.

2. Fotosintesis tipe Noncyanobacteria.
Kelompok bakteri ini tidak memiliki fotosistim II untuk menfotolisis H2O. Dengan demikian bakteri ini tidak pernah menggunakan air sebagai reduktan sehingga oksigen tidak pernah di hasilkan dari fotosintesis. Fotosintesis yang demikian berlangsung dalam keadaan anaerob, sehingga dikenal dengan fotosintesis anaerob. Jadi organisma ini memerlukan suplai senyawa organik sebagai donor hidrogennya Persamaan reaksi secara umum adalah:
Sinar matahari CO2 +2H2A……………………….H2O + [CH2O]n + 2A klorofil
 Respirasi Mikroba
Respirasi didefenisikan sebagai penggunaan serangkaian transfor elektron untuk mentransfer elektron menuju aseptor elektron terakhir. Energi diperoleh melalui fosporilasi oksidatif tetapi dalam prosesnya bisa menggunakan oksigen sebagai aseptor elektron terakhir (respirasi aerob) atau senyawa anorganik lain (resfirasi anaerob).
 Respirasi Aerob
Banyak organisme yangn mampu menggunakan oksigen sebagai aseptor elektron terakhir. Dalam hal ini tidak diperlukan reduksi senyawa intermediator sebagaimana dalam fermentasi. Hasilnya senyawa-senyawa intermediate tersebut dapat dioksidasi sempurna menjadi karbon dioksida dan air. Ini merupakan keuntungan yang sangat besar bagi organisme karena jumlah energi yang dihasilkan dari oksidasi sempurna satu molekul glukosa jauh lebih besar bila dibandingkan melalui fermentasi.
Hal ini disebabkan rangka aliran elektron dari NADH ke O2 melalui serangkaian karir Cytocrom menghasilkan 3 ATP. Energi tersebut, bersama dengan eneegi yang diperoleh dari oksidasi Virupat menjadi asetil COA menghasilkan 36 ATP yang dihasilkan dari metabolisma glukosa menjadi CO2 dan H2O. Jika kita bandingkan dengan dua ATP yang dibentuk dari satu molekul glukosa melalui fermentasi alkohol atau asam laktat, maka metabolisme aerob jauh lebih efesien dibanding dengan permentasi. Hal ini dipenuhi melalui proses degradasi disebut tricarboxylic Acid Cycle (TCA Cycle) atau dikenal dengan siklus asam sitrat maupun siklus Krebs. Setiap kali oksalo asetat bergabung dengan asetil COA yang berasal dari Piruvat masuk ke dalam siklus akan membentuk senyawa 6 karbon yang dikenal dengan asan sitrat sehingga dinamakan siklus asam sitrat. Dalam setiap putaran menghasilkan serangkaian oksidasi menyebabkan terjadinya reduksi NAD atau FAD dan membebaskan 2 molekul CO2. Jadi senyawa 6 karbon asam sitrat kembali ke bentuk semula yaitu senyawa 4 karbon oksalo asetat yang siap bergabung kembali dengan asetat / astil COA. Akhirnya semua senyawa NADH dan FADH mengalami posforilasi oksidatif dengan melepaskan elektron melalui serangkain cyticrom ke oksigen menghasilkan air dan 3 molekul ATP untuk setiap pasang elektron dari NADH.
 Respirasi Anaerob
Disamping metabolisma aerob, dan fermentasi terdapat metabolisma lain yang pada umumnya bersifat anaerob. Akan tetapi mikroorganisme tersebut tidak melakukan fermentasi. Bakteri tersebut menggunakan senyawa anorganik sebagai aseptor elektron terakhirnya. Organisma tersebut dapat dibagai dalam 3 kelompok yaitu : reduser sulfat, reduser nitrat dan bakteri metan. Yang perlu diingat bahwa, meskipun tipe metabolismenya adalah anaerob, elektron yang dibebaskan melalui reaksi oksidasi ditransfer melalui serangkaian transfer elektron dan energi dihasilkan melalui fosforilasi oksidatif. Letak perbedaan antara resfirasi aerob dan anaerob adalah bahwa pada respiriasi anaerob yang berperan sebagai aseptor elektron terkahir adalah senyawa anorganik, bukan oksigen.
Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari interaksi metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan reagen-reagen kimia. Selain itu dilihat kemampuannya menggunakan senyawa tertentu sebagai sumber karbon dan sumber energi.
Berikut beberapa uji Biokimia yang digunakan untuk identifikasi bakteri antara lain :
a. Indol
Tujuan
Untuk menentukan kemampuan bakteri dalam memecah asam amino triptofan.

Media ini biasanya digunakan dalam indetifikasi yang cepat. Hasil uji indol yang diperoleh negatif karena tidak terbentuk lapisan (cincin) berwarna merah muda pada permukaan biakan, artinya bakteri ini tidak membentuk indol dari tryptopan sebagai sumber carbon, yang dapat diketahui dengan menambahkan larutan kovacs. Asam amino triptofan merupakan komponen asam amino yang lazim terdapat pada protein, sehingga asam amino ini dengan mudah dapat digunakan oleh mikroorganisme akibat penguraian protein.

b. MR-VP (Uji Voges Proskauer)
Tujuan
• Untuk menentukan mikroorganisme yang mampu meoksidasi glukosa dengan menghasilkan asam berkonsentrasi tinggi dan mempunyai stabilitas terhadap hasil akhir tsb.
• Untuk membedakan bakteri Escherichia coli dengan Enterobacter aerogenes.


1. Uji MR
Hasilnya positif, terjadi perubahan warna menjadi merah setelah ditambahkan methyl red. Artinya, bakteri ini mengahasilkan asam campuran (metilen glikon) dari proses fermentasi glukosa yang terkandung dalam medium MR-VP. Terbentuknya asam campuran pada media akan menurunkan pH sampai 5,0 atau kurang, oleh karena itu bila indikator metil ditambahkan pada biakan tersebut dengan pH seredndah itu maka indikator tersebut menjkadi merah. Hal ini menandakan bahwa bakteri ini peragi asam campuran

2. Uji VP
Hasilnya negatif, karena tidak terbentuk warna merah pada medium setelah ditambahkan α-napthol dan KOH, artinya hasil akhir fermentasi bakteri ini bukan asetil metil karbinol (asetolin)

c. SIM

Hasil yang diperoleh pada uji ini adalah positif, hal ini terlihat adanya penyebaran yang berwarna putih seperti akar disekitar inokulasi. Hal ini menunjukan adanya pergerakan dari bakteri yang diinokulasikan, yang berarti bahwa bakteri ini memiliki flagella. Dari uji juga terlihat ada warna hitam, yang berarti bakteri ini menghasilkan Hidrogen Sulfit (H2S)

d. Simmons Citrate
Tujuan
1)Membedakan bakteri usus berdasarkan kemampuan untuk memfermentasikan sitrat sebagai satu satunya sumber karbon.

Hasil uji sitrat yang diperoleh negatif, yang ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna. Artinya bakteri ini tidak mempunyai enzim sitrat permiase yaitu enzim spesifik yang membawa sitrat ke dalam sel.

e. TSIA (Uji Triple sugar Iron agar)
Tujuan
1)Membedakan anggota Enterobacteriaceae
2)Membedakan Enterobacteriaceae dan kelompok lain dari basil usus.
Pada uji TSIA warna media slant berubah menjadi merah karena bakteri bersifat basa ini menandakan bahwa bakteri ini tidak memfermentasi laktosa dan sukrosa.

Pembentukan gas positif ini hasil dari fermentasi H2 dan Co2 dapat dilihat dari pecahnya dan terangkatnya agar. Pembentukan H2S positif ditandai dengan adanya endapan berwarna hitam, endapan ini terbentuk karena bakteri mampu mendesulfurasi asam amino dan methion yang akan menghasilkan H2S, dan H2S akan bereaksi dengan Fe++ yang terdapat pada media dan menghasilkan endapan hitam.

Pada media daerah butt media berubah berwarna kuning ini menandakan bakteri memfermentasi glukosa. Media ini biasanya digunakan untuk membedakan Salmonella dan Shigella dengan bakteri Gram negatif bentuk batang lainnya bedasarkan pola fermentasi penghasil hydrogen sulfide. Untuk pengamatan pola-pola pengunaan karbohidrat. TSIA agar mengadung laktosa dan sukrosa dalam konsentrasi 1%, glukosa 0,1% dan phenol red sebagai indicator yang menyebabkan perubahan warna dari merah orange menjadi kuning dalam suasana asam. TSIA juga mengandung natrium trisulfat, yaitu suatu substrat untuk penghasil H2S, ferro sulfat menghasilkan FeS (precipitat), bewarna hitam untuk membedakan bakteri H2S dengan bakteri-bakterinya


f. Uji gula-gula(Glukosa, Laktosa, Sukrosa dan Manitol)

Uji ini dilakukan untuk mengindetifikasi bakteri yang mampu memfermentasikan karbohidrat. Pada uji gula-gula hanya terjadi perubahan warna pada media glukosa yang berubah menjadi warna kuning, artinya bakteri ini membentuk asam dari fermentasi glukosa. Pada media glukosa juga terbentuk gelembung pada tabung durham yang diletakan terbalik didalam tabung media, artinya hasil fermentasi berbentuk gas.

g. Uji oksidase
Tujuan
Menentukan bakteri yang mempunyai kemampuan sitokrom oksidase

h. Uji Katalase
Tujuan
1. Untuk menentukan kemampuan bakteri dalam menguraikan H2O2 oleh enzim katalase
2. untuk mengetahui adanya enzim katalase yang menguraikan hidrogen pperoksida menjadi Oksigen bebas

i. Uji Urease
Tujuan
1. Untuk menentukan mikroorganisme yang mampu menguraikan urea oleh enzim urease.
2. Untuk mengetahui peranan enzim urease dalam menguraikan urea menjadi amonia.

j. Uji reduksi Nitrat
Untuk menentukan kemampuan beberapa organisme dalam meredukasi nitrat menjadi nitrit atau di luar bentuk nitrit.

k. Uji Fermentasi karbohidrat
Bertujan untuk menguji kemampuan bakteri dalam memfermentasi glukosa, laktosa, xilosa, arabinosa dan Sukrosa.
l. Uji hidrolisis Pati
Mengetahui peranan enzim alfa amilase dalam menghidrolisis pati.
m. Uji Hidrolisis Lemak
Mengetahui peranan anzim lipase yang menghidrolisis lemak menjadi asam lemak.
n. Uji Hidrolisis Gelatin
Mengetahui adanya enzim gelatinase yang mampu mengidrolisis gelatin. Read more "Uji Biokimia Mikroba..."

Polimorfisme

A. Polimorfisme

Polimorfisme adalah suatu senyawa mengkristalisasi dalam bentuk lebih dari satu spesies kristalin dengan perbedaan kisi internal. Stabilitas kimia, sifat prosessing atau ketersediaan hayati berubah akibat polimorfisme

Perbedaan utama dari solida dan bentuk fisik lain adalah apakah padatan berbentuk kristalin atau amorf.Pada karakterisasi Kristal,atom dan molekul ditetapkan secara berulang dalam susunan tiga dimensi,sedangkan pada bentuk amorf, atom atau molekul tersusun secara acak seperti dalam suatu cairan.

Semua bentuk amorf dan bentuk kristalin akan dikonversi menjadi bentuk kristalin stabil. Polimorf menstabilkan akan dikonversi menjadi bentuk stabil secara pelahan-lahan atau secara cepat (bergantung zatnya), dan ini merupakan hal yang sangat penting dalam farmasi adalah bentuk yang cukup stabil untuk menjamin usia guna-sediaan dan ketersediaan hayati.

Masalah yang terkait dengan keberadaan polimorfisme tidak stabil, kadang-kadang dapat diatasi dengan penambahan eksipien yang memperlambat tranformasi, misalnya metilselulosa untuk novobiosin.

Polimorfisme; bentuk kristal yang kurang stabil lebih mudah larut dan kemudian cepat terabsorbsi dari pada bentuk kristalnya yang stabil, misalnya kloramfenikol mempunyai 2 bentuk polimorf A dan B; kristal bentuk A bersifat tidak aktif.

Sebagian besar obat akan mempunyai pola unimodal. Kalau ada distribusi polimodal (bimodal atau trimodal) maka jelas ada fenomena polimorfisme. Polimorfisme genetik dalam proses absorpsi, distribusi, dan ekskresi obat, tidak banyak dijumpai dan diketahui. Yang paling banyak dijumpai adalah adanya polimorfisme dalam metabolisme obat.

B. Polimorfisme Genetika

Dalam ilmu genetika, polimorfisme genetik didefinisikan sebagai “adanya individu-individu dengan sifat genetik yang berlainan tetapi hidup secara bersamaan dalam populasi, di mana frekuensi masing-masing selalu tetap dan tidak berubah oleh karena adanya mutasi genetik”.

v BENTUK-BENTUK POLIMORFISME FARMAKOGENETIK

Secara umum bentuk keanekaragaman genetik, khususnya polimorfisme genetik dalam pengaruh obat dapat terjadi

dalam berbagai tingkat proses biologik obat dalam tubuh, yakni :

• Proses farmakokinetik: proses absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat.

• Proses farmakodinamik: dalam proses interaksi antara molekul obat dengan reseptornya, di mana terdapat kepekaan reseptor yang abnormal terhadap molekul obat (kepekaan reseptor obat).

v Polimorfisme farmakogenetik dalam proses kinetik

Polimorfisme genetik dalam proses absorpsi, distribusi, dan ekskresi obat, tidak banyak dijumpai dan diketahui. Yang paling banyak dijumpai adalah adanya polimorfisme dalam metabolisme obat Proses absorpsi.

Kemungkinan polimorfisme genetik dalam proses absorpsi dapat diperkirakan kalau individu-individu dengan ciri-ciri genetik tertentu, tidak dapat mengabsorpsi obat, nutriensia atau vitamin-vitamin karena tidak mempunyai faktor pembawa (carrier) spesifik untuk obat atau nutriensia atau vitamin yang bersangkutan. Jadi ada kekurangan atau defect dalam absorpsi pada mekanisme transport aktifnya. Namun ini secara teoritik, dalam kenyataannya tidak banyak yang dijumpai atau diketahui. Tidak jelas apakah malabsorpsi vitamin B-12 karena tidak adanya faktor intrinsik untuk absorpsi pada individu-individu tertentu juga masuk dalam polimorfisme genetik dalam proses absorpsi ini.

Proses distribusi. Polimorfisme genetik dalam proses distribusi secara teoritik kemungkinan dapat terjadi apabila ada abnormalitas ikatan protein terhadap obat tertentu oleh suatu fraksi protein tertentu. Atau distribusi obat ke organ/jaringan tertentu (misalnya uptake iodium oleh kelenjar tiroid) dengan suatu pembawa spesifik, mengalami gangguan dan gangguan ini disebabkan oleh karena faktor genetic.

Proses metabolisme. Bentuk-bentuk plimorfisme genetik yang banyak dikenal adalah dalam proses metabolisme oleh karena adanya keanekaragaman enzim yang berperan dalam metabolisme obat, baik secara kuantitatif atau secara kualitatif. Umumnya karena adanya perbedaan secara kuantitatif enzim oleh karena sintesis enzim yang dipengaruhi oleh faktor genetik, misalnya perbedaan antara asetilator cepat dan asetilator lambat lebih banyak dikarenakan perbedaan aktifitas enzim asetil-transferase karena jumlahnya yang berbeda.

Proses ekskresi. Kemungkinan adanya gangguan sekresi aktif di tubuli renalis karena tidak adanya pembawa spesifik secara teoritik dapat terjadi.

Amplifikasi Acak Polimorfisme DNA merupakan satu jenis penanda molekular yang banyak dipakai dalam penelitian dan diagnostik biologi molekular. Penanda ini lebih dikenal sebagai RAPD (biasa dipanggil "rapid"), singkatan dari Random Amplification of Polymorphic DNA. Sebagai penanda genetik, RAPD dikenal sebagai penanda yang relatif murah dan tidak memerlukan keterampilan teknis yang tinggi. Penanda ini bersifat dominan, dalam arti, ia dapat membedakan kelas genotipe resesif dari kelas-kelas genotipe yang lain. RAPD memerlukan teknik PCR dan elektroforesis gel dalam penerapannya. Kelemahan RAPD yang sangat dikenal adalah dapat memberikan hasil yang berbeda-beda apabila diulang, sehingga dianggap kurang handal (reliable), khususnya bagi keperluan diagnostik, seperti sidik jari DNA.

C. Prinsip kerja

RAPD memerlukan pasangan primer, biasanya berukuran antara 8-mer hingga 12-mer (lihat oligo), karena menggunakan teknik PCR. Setiap pasangan primer akan menghasilkan sejumlah pita (band) yang akan tampak pada hasil elektroforesis gel. Pasangan primer yang dipilih (bisa sudah diketahui atau dipilih beberapa secara acak) diberikan pada sampel-sampel DNA (disebut DNA templat) yang sudah dipersiapkan. Selanjutnya PCR dijalankan. Sewaktu proses PCR, primer akan menempel pada urutan-urutan basa yang komplemen pada DNA templat. Di akhir PCR akan terdapat sejumlah besar fragmen-fragmen pendek DNA hasil amplifikasi. Apabila terdapat delesi untuk suatu lokasi templat, akan terjadi polimorfisme. Dengan elektroforesis gel, akan terlihat pita yang terputus-putus apabila terdapat polimorfisme (oleh karena itu bersifat dominan).

D. Polimorfisme Panjang Berkas Restriksi

Polimorfisme Panjang Berkas Restriksi (bahasa Inggris: Restriction Fragment Length Polymorphism/RFLP) merupakan penanda molekul yang pertama kali ditemukan dan digunakan. Penggunaannya dimungkinkan semenjak orang menemukan enzim endonuklease restriksi (RE), suatu kelas enzim yang mampu mengenal dan memotong seurutan pendek basa DNA (biasanya 4-6 urutan basa). Enzim ini dihasilkan oleh bakteri dan dinamakan menurut spesies bakteri yang menghasilkannya.

Contoh:

EcoRI adalah enzim RE yang dihasilkan dari bakteri Escherichia coli strain RI (baca: R satu) BamHIII diperoleh dari bakteri Bacillus americanus strain HIII (H tiga). RFLP bersifat kodominan dan cukup berlimpah serta soenzim

Bentuk molekul enzim tidak selalu sama pada suatu spesies. Variasi bentuk dapat muncul pada suatu enzim dengan fungsi yang sama karena mutasi atau "kesalahan" dalam proses transkripsi. Jika variasi terjadi pada bagian enzim yang aktif (gugus aktif), kemungkinan besar enzim tidak berfungsi sama sekali. Sementara itu, jika variasi terjadi pada bagian enzim yang tidak aktif yang terjadi biasanya perubahan pada daya kerja enzim tetapi enzim masih tetap berfungsi. Variasi ini dikenal sebagai isoenzim atau isozim.

E. Isoenzim

Isoenzim merupakan produk dari gen-gen yang homolog sehingga belum tentu berasal dari lokus yang sama. Isoenzim yang berasal dari lokus yang sama dikenal sebagai allozim (dari allozyme, "allelic enzyme").Variasi yang disebabkan oleh mutasi dapat diwariskan dan dapat digunakan sebagai pembeda antara satu varietas dengan varietas yang lain karena menunjukkan polimorfisme.

Setiap isoenzim bermuatan listrik berbeda-beda (karena perubahan urutan asam amino penyusunnya) sehingga akan bergerak dengan kecepatan yang berbeda pula pada elektroforesis. Perilaku ini dimanfaatkan dalam genetika molekular untuk membedakan suatu sampel dengan sampel yang lain.polimorfik. Penanda ini juga mudah dipetakan dalam peta genetik dan bersifat stabil. Kelemahannya, penanda ini memerlukan DNA dalam jumlah besar, lama (memerlukan waktu tiga hari), serta melibatkan penggunaan pelabelan isotop radioaktif (meskipun kini telah ditemukan teknik tanpa radioaktif).

Read more "Polimorfisme..."

Kamis, 13 Mei 2010

hardware

hardware

Apa itu hardware? hardware secara umum diartikan sebagai perangkat keras komputer. Namun, dari beberapa pengertian yang disampaikan oleh ahli-ahli yang berkompeten di bidang ini, aku lebih sependapat dengan pengertian hardware yang merupakan perangkat komputer yang dapat dilihat, dapat diraba (secara fisik menggunakan anggota tubuh seperti tangan), dan dapat dirasakan manfaatnya. Perangkat/komponen hardware yang secara umum ada pada satu komputer dapat dikelompokkkan menjadi:
Peralatan Input
Peralatan Input atau peralatan masukan yaitu pealatan yang berfungsi untuk memasukan data atau program dan mengirimkan data atau program tersebut dalam bentuk data digital yang akan diproses oleh pusat pengolahan pada komputer. Beberapa peralatan input yang umum digunakan antara lain:
 Keyboard
 Mouse
 Flopydisk Drive
 Scanner
 CD ROM/CDRW
 DVD ROM /DVD RW
o Keyboard
Keyboard merupakan perangkat yang memiliki tombol mirip dengan mesin tik dan beberapa tombol tambahan dengan berbagai fungsi.
Keyboard digunakan untuk memasukan data atau untuk memberikan perintah pada komputer.
Jenis-jenis keyboard yaitu: Serial, PS/2 dan USB
Beberapa merek keyboard yang ada dipasaran antara lain yaitu: Logitech, Accer, dll.



o Mouse
Mouse merupakan peralatan masukan yang berfungsi untuk menggerakan pointer di layar untuk menjalankan icon perintah atau program yang tampil pada layar monitor Jenis Mouse antara lain yaitu: Serial, PS/2 dan USB. Beberapa merek mouse yang ada dipasaran antara lain yaitu: Logitech, Genius, dll.

Bagian-bagian Mouse
Bentuk pointer mouse standar adalah sbb
Istilah dalam mouse:
1. Klik mouse: Menekan tombol kiri mouse sebanyak 1 kali
2. Double Klik : Menekan tombol kiri mouse sebanyak 2 kali dengan cepat
3. Drag and Drop: Menekan tombol kiri mouse sambil ditahan dan mengesernya sampai batas yang diinginkan lalu melepas tombolnya kembali
4. Klik Kanan: Menekan tombol kanan mouse sebanyak 1 kali
Scroll lock : Menggulung layar ke atas atau ke bawah

o Floppy Disk Drive
Merupakan peralatan masukan yang berfungsi untuk membaca data atau program dari media penyimpan data flopy disk (Disket). Alat ini juga dapat berfungsi untuk menulis atau merekam data ke dalam disket. Beberapa merek Flopy Disk Drive yang ada dipasaran antara lain yaitu: Panasonic, Sony, Samsung dll.

o Scaner
Peralatan masukan ini berfungsi untuk mentransfer atau mengkonversi gambar, foto, text manual menjadi data digital sehingga dapat dimengerti oleh komputer.
Beberapa merek scanner dipasaran antara lain adalah: Canon, HP, Accer dll.



o PIRANTI OPTIS

CD ROM
Peralatan masukan ini berfungsi untuk membaca data atau program dari media penyimpan data CD (Compac Disk)

CD RW
Selain berfungsi untuk membaca data atau program dari media penyimpan data CD (Compac Disk) juga dapat menulis dan merekam data pada CD CD ROM / CD RW mempunyai kecepatan berbeda-beda antara lain: 40 X, 52 X, dst. Beberapa Merek antara lain: Samsung, LG dll

DVD ROM
Peralatan masukan ini berfungsi untuk membaca data atau program dari media penyimpan data baik CD atau DVD


DVD RW
Selain berfungsi untuk membaca data atau program dari media penyimpan data CD/DVD juga dapat menulis dan merekam data pada CD / DVD DVD ROM / DVD RW mempunyai kecepan berbeda-beda antara lain: 40 X, 52 X, dst. Beberapa Merek: Samsung, LG, Philip dll



PERALATAN PROSES (CPU)

Alat Proses adalah CPU (Central Prosesing Unit) yang merupakan unit proses utama dan terpenting dalam komputer yang mengendalikan seluruh proses pengolahan data mulai dari membaca data dari peralatan input, mengolah atau memproses sampai pada mengeluarkan informasi (Output) ke peralatan Output. CPU terdiri dari tiga bagian fungsional:
1. ALU (Arithmetic Logical Unit) berfungsi melakukan semua proses yang membutuhkan perhitungan matematika dan perbandingan secara logika
2. CU (Control Unit) berfungsi untuk melakukan pengendalian semua peralatan lainya.
3. Register berfungsi menyimpan data sementara yang akan diproses di ALU.
Beberapa peralatan yang ada dalam CPU antara lain adalah:
• Mainboard
• Prosesor
• Memory
Mainboard
Mainboard merupakan salah satu perangkat dalam komputer yang digunakan sebagai tempat untuk memasang atau meletakan beberapa peralatan lain seperti: Processor, memory, kabel-kabel data (penghubung) hardisk, Flopy disk, Card (kartu) sepeti: VGA Card, NIC (kartu jaringan) dan lain sebagainya.
Jenis-jenis Mainboard antara lain: Mulai dari kelas AT 486 , Pentium I, Pentium II, Pentium III hingga kelas Pentium 4.
Beberapa merek Mainboard antara lain: ECS, ASUS, AS Rack, dan lain sebagainya

Processor
Processor yaitu sebuah Chip yang merupakan otak pemroses dan pusat pengendali berbagai perangkat lain sehingga komputer dapat bekerja satu dengan lainya. Ukuran Processor adalah MHz (Mega Hertz) yaitu hitungan kecepatan dalam mengolah data/informasi
Beberapa jenis processor:
• Prosesor Pentum I 75 MHz – 200 MHz dst…
• Prosesor Pentium II 300 MHz – 450 MHz dst..
• Prosesor Pentium III 650 MHz – 950 MHz dst.
• Prosesor Pentium 4 1,3 GMHz – 3.0 GHz dst.
Merek prosesor antara lain: INTEL, AMD. IBM dll.



Memory
Memory merupakan tempat meyimpan data atau instruksi. Semakin besar kapasitas memory yang di sediakan akan semakin besar data atau instruksi yang dapat ditampung untuk diolah.
Beberapa Jenis Memory antara lain adalah: ROM, RAM, EDORAM, SDRAM, DDRAM, RDRAM, dll
Memory yang umum dipakai berkapasitas mulai dari : 16 MB 32 MB, 54 MB, 256 MB 512 MB, 1 GB, dst
Merek-merk memory yang ada di pasaran: V Gen, Visipro, Kingston dll.



PERALATAN OUTPUT

Peralatan Output atau peralatan keluaran yaitu peralatan yang berfungsi untuk menampilkan data, instruksi dan informasi dalam bentuk teks dan grafik atau gambar. Beberapa peralatan output.yang umum digunakan antara lain:
Jenis Tampilan Video
Monitor
Monitor merupakan peralatan keluaran yang berfungsi untuk menampilkan data, instruksi dan informasi dalam bentuk teks dan grafik atau gambar di layar monitor.
Monitor dikelompokan berdasarkan teknologinya yaitu:
• Monitor CRT (Cathode Ray Tuble)
• Monitor Flat Panel Display monitor ini menggunakan teknologi LCD
• Monitor LCD (Liquid Crystal Display).
Berdasarkan tampilan komputer terbagi atas 3 jenis yaitu:
• Monocrom (Satu warna dengan latar belakang hitam)
• Grayscale (Bayangan abu-abu latar belakang putih)
• Color ( Warna secara penuh mulai dari 15 – 16 juta warna yang berbeda)
Beberapa merek monitor antara lain: Sony, LG, Philip dll


JENIS TAMPILAN SUARA SPEAKER
Yaitu peralatan output untuk menghasilkan atau mengeluarkan efek suara dari komputer. Beberapa merek speaker antara lain: Simbada, Altec, dll.



JENIS TAMPILAN CETAK PRINTER
Printer yaitu peralatan keluaran yang digunakan untuk mencetak data/informasi dari komputer dengan kertas. Beberapa Jenis Printer antara lain adalah:
1. Printer Dot Matrik yaitu: Terbuat dari potongan baja yang akan mengenai kertas lewat pita bertinta untuk membentuk pola titik-titik kecil yang bergabung untuk mencetak grafis atau teks.
2. Printer Ink jet yaitu : Mencetak gambar atau karakter dengan moncong kecil yang dapat memancarkan tinta pada kertas.
3. Printer Laser yaitu: Menggunkan sinar laser untuk mengubah data biner menjadi cetakan.
Beberapa merek printer antara lain: Epson, HP, Canon, dll.

Ploter
Ploter adalah peralatan keluaran yang digunakan untuk mencetak atau mengambar, membuat grafik dan skematik dan dapat membuat diagram lainya. Ada dua jenis plotter Drum dan Table.































Software (perangkat lunak) adalah program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras. Perangkat lunak dapat juga dikatakan sebagai 'penterjemah' perintah-perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh perangkat keras.
Perangkat lunak ini dibagi menjadi 3 tingkatan: tingkatan program aplikasi (application program misalnya Microsoft Office), tingkatan sistem operasi (operating system misalnya Microsoft Windows), dan tingkatan bahasa pemrograman (yang dibagi lagi atas bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti Pascal dan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu bahasa rakitan).


MACAM-MACAM SOFT WARE APLIKASI :
Software pengolah kata :
Microsoft Word, Wordstar, WordPerfect, OpenOffice Writer.

Software pengolah lembar kerja (spreadsheet) :
Microsoft Excel, Lotus 123, OpenOffice Calc, Quattro Pro

Software presentasi :
Microsoft PowerPoint, Presentation, Impress, Macromedia Flash.

Software pengolah publikasi :
Microsoft Publisher

Software pengolah halaman web :
Microsoft FrontPage

Software pengolah database :
Microsoft Access, Base, SQL Server

Software Internet Browser :
Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, Safari, Google Chrome, Netscape Navigator.

Software desain grafis :
Adobe Photoshop, Corel Draw, ACDSee, Paint, Photopaint.

Software desain animasi:
Macromedia (Adobe) Flash

Software antivirus :
Norton Internet Security, AVG Free, Kaspersky, PCMAV, Norton 360, Nod32, Norton AntiVirus, Avira, McAfee.

Software extractor / pengolah archive :
WinZip, WinRAR, KGB Archiver, WinACE.

Software Video Editing :
Pinnacle Studio Plus, Ulead Movie Studio, Adobe After Effect, Adobe Premiere

Software Programming :
Microsoft Visual Basic, Microsoft Visual FoxPro, FileMaker Pro, Turbo Pascal, Delphi.

Software burning CD / DVD :
Nero Burning ROM / Nero StartSmart, WinISO, Daemon Tools, UltraISO, CloneCD. CloneDVD, Alcohol 120%.

Software Download Manager :
Download Accelerator Plus (DAP), Internet Download Manager (IDM), Free Download Manager (FDM), FlashGet, Kazaa Download Accelerator.

Software pengolah e-mail:
Microsoft Outlook, Outlook Express

Software music / video player:
Windows Media Player, iTunes, Real Player, Winamp

Software pengolah / pembaca PDF:
Photoshop (bisa untuk edit PDF), Adobe Reader, PDF Creator.

Software game:
Warcraft III, Platypus, Feeding Frenzy 2, dan tambahkan sesuai keinginanmu.

Software pengaturan tampilan:
Vista Transformation Pack, WinFlip, ViStart, Bricopack Vista Inspirat, DesktopX.

Software Messenger:
Windows Messenger, Yahoo! Messenger Read more "hardware..."

Alat Kesehatan Medis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan adalah salah satu anugerah Tuhan yang sangat berharga namun sering kali kita lupa atau tidak menyadari betapa beruntungnya kita yang dalam keadaan sehat itu. Baru apabila telah merasakan sakit kita akan merasa betapa besarnya manfaat sehat yang dianugerahkan Tuhan kepada kita tersebut. Oleh karena itu sudah selayaknyalah bila sebaiknya kita selalu berusaha menjaga kesehatan kita.

Ada empat faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan seseorang, yaitu :

1. Faktor keturunan, ada beberapa penyakit yang mempunyai kaitan dengan faktor yang diwariskan dari orang tua, seperti hemofili (hemophilia), buta warna, bulai (albino) dsb.

2. Faktor usia, banyak penyakit yang terjadinya pada usia-usia tertentu, penyakit-penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi, arthritis, kanker tertentu biasa terjadi pada usia lanjut, cacar air pada usia anak-anak, herpes zooster pada usia dewasa dan tua,

3. Faktor perilaku, beberapa penyakit digolongkan dalam penyakit jabatan/jenis pekerjaan (occupational disease). Pola konsumsi makanan juga berpengaruh terhadap kejadian penyakit-penyakit tertentu seperti tukak lambung (ulcus pepticum), juga jenis makanan yang dimakannya sangat berpengaruh terhadap kejadian-kejadian penyakit. Banyak mengkonsumsi makanan yang berlemak dihubungkan dengan peningkatan kejadian aterosklerosis dan obesitas. Kelebihan atau kekurangan salah satu atau beberapa unsur nutrisi seperti karbohidrat, lemak, protein, (termasuk kelengkapan asam-asam aminonya), vitamin dan mineral dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang serius. Kurang tidur dapat menurunkan daya tahan tubuh, karena pada saat kita tidur nyenyak akan dikeluarkan hormon yang mengaktifkan sistem pertahanan tubuh. Perilaku individu maupun kelompok ataupun institusi yang mengakibatkan pencemaran dapat berakibat terjadinya penyakit-penyakit akibat pencemaran lingkungan, seperti penyakit minamata yang disebabkan oleh pencemaran logam berat khususnya air raksa atau mercury.

4. Faktor lingkungan seperti cuaca, iklim, kondisi air tanah sangat berpengaruh terhadap kejadian penyakit, ada penyakit tropis, ada penyakit yang lebih banyak terjadi di daerah-daerah pantai atau rawa-rawa. Selain dari pada lingkungan fisik, juga lingkungan biologisnya menentukan, pada daerah pantai dan rawa-rawa banyak nyamuk yang merupakan vektor atau pemindah kuman penyebab penyakit seperti virus, bakteri, jamur ataupun protozoa yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang (hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop). Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor dari virus penyebab penyakit demam berdarah dengue, nyamuk Anopheles dapat menularkan plasmodium, protozoa penyebab penyakit malaria sedangkan nyamuk culex dapat menularkan cacing filaria yang dapat menyebabkan filariasis atau penyakit kaki gajah (elephantiasis). Penyakit gondok endemis dapat terjadi pada orang-orang yang tinggal di lingkungan yang air tanahnya tidak mengandung cukup jodium. Penyakit minamata dapat terjadi pada orang-orang yang hidup dilingkungan yang tercemar oleh logam berat, khususnya air raksa atau mercury.

Untuk merealisasikan hidup sehat diperlukan alat kesehatan. Alat kesehatan terdiri dari alat kesehatan medis dan alat kesehatan rumah tangga. Alat kesehatan medis seperti Pediatric Stethoscope, Anesthescope Triplex, Stethoscope, Elektric Sphygmomanometer dan lain-lain. Sedangkan alat kesehatan rumah tangga seperti sikat gigi, pasta gigi, siwak, sapu dan lain-lain.

Setelah melihat penjelasan tadi maka dalam makalah ini penulis menganggap penting untuk membahas ALAT KESEHATAN dengan judul : “PERBEDAAN ALAT KESEHATAN MEDIS DENGAN ALAT KESEHATAN PERBEKALAN RUMAHTANGGA”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat merumuskan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Sebutkan Apa Saja Alat Kesehatan Medis ?

2. Sebutkan Apa Saja Alat Kesehatan Perbekalan Rumah Tangga?

3. Apa Perbedaan Alat Kesehatan Medis Dengan Alat Kesehatan Perbekalan Rumah tangga?

BAB II

PEMBAHASAN

1. Alat Kesehatan

Dalam bahasa Inggris kita kenal nama/istilah: Medical-Instruments.
Kalau kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia, namanya akan menjadi: Alat-a1at kedokteran atau alat-alat medis.

Dalam bahasa indonesia kita kenal nama/istilah: ALAT-ALAT KESEHATAN atau disingkat dengan nama ALKES.

ALKES ini ruang lingkupnya lebih luas daripada alat kedokteran.
Tetapi akan lebih lengkap lagi bila ALKES ini ditambah dengan alat-alat untuk penyelidikan, sehingga namanya berubah menjadi ALAT-ALAT KESEHATAN & PENYELIDIKAN atau disingkat dengan nama AAKP atau A2KP.


1.1. Definisi Alat Kesehatan

Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI. no. 220/Men.Kes/Per/IX/1976 tertanggal 6 September 1976, yang dimaksud dengan: ALAT KESEHATAN (ALKES) adalah barang, instrumen, aparat atau alat termasuk tiap komponen, bagian atau perlengkapannya yang diproduksi, dijual atau dimaksudkan untuk digunakan dalam:

a. pemeliharaan dan perawatan kesehatan, diagnosa, penyembuhan, peringanan atau pencegahan penyakit, kelainan keadaan badan atau gejalanya pada manusia.

b. pemulihan, perbaikan atau perubahan suatu fungsi badan atau struktur badan manusia.
c. diagnosa kehamilan pada manusia atau pemeliharaan selama hamil dan setelah melahirkan termasuk pemeliharaan bayi.

d. usaha mencegah kehamilan pada manusia dan yang tidak termasuk golongan obat.

Jelas disini belum tercakup alat-alat kesehatan yang dipergunakan untuk veteriner dan yang untuk penyelidikan.


1.2. Penggolongan Alat-Alat Kesehatan.

Penggolongan ALKES bisa dibagi menurut macam-macam keadaan, ditinjau dari segi apa, misalnya saja, menurut :

1. fungsinya.

2. sifat pemakaiannya.

3. Kegunaannva.

4. umur peralatan.

5. macam & bentuknya.

6. katalog-katalog pabri alat.

7. keputusan Men.Kes. R.1. no.116/SK/79.

8. kepraktisan penyimpanan.


A. Penggolongan menurut fungsinya:

a. Peralatan medis : - Instrumen atau perlengkapan seperti: X—Ray, I.C.U., ICCU, Obgyn, Emergency dept, kardiologi, operating theatre dll.- Utensilien seperti Nierbekken, alat pembalut, urinal, bedpan, catheters dll.

b. Peralatan non-medis, seperti : dapur, generator, keperluan cucian (laundry), dll.

B. Penggolongan menurut sifat pemakaiannya.

a. peralatan yang habis dipakai (consumable)

b. peralatan yang dapat digunakan secara terus-menerus.

C. Penggolongan menurut kegunaannya.

Sesuai dengan kepentingan penggunaanya, peralatan itu dapat dibagi sebagai berikut: Peralatan THT, peralatan Bedah, Peralatan obgyn,peralatan gigi. peralatan orthopedi, dll.

D. Penggolongan menurut umur peralatan.

Termasuk disini juga sistim penghapusannya, misalnya saja:

a. Yang tidak memerlukan pemeliharaan atau yang hanya untuk I x pakai (disposable) atau yang habis terpakai (consumable) atau yang mempunyai “unit cost” rendah seperti alat suntik, pincet. gunting, alat bedah, selimut dll.

b. Alat-alat yang penting, atau alat dengan waktu penyusutan lebih dari 5 tahun seperti peralatan Laboratorium, peralatan ruang bedah dll.

c. Alat-alat berat dengan waktu penyusutan lebih dan 5 tahun atau dikaitkan dengan bangunan dimana alat itu ditempatkan seperti alat X—Ray, alat sterilisasi,b perlengkapan dapur, pencucian dll.

E. Penggolongan menurut macam & bentuknya.

a. alat-alat kecil dan yang umum, seperti jarum, semprit, alat bedah, alat THT, alat gigi, catheter, ajat orthopedik. film X-ray dll.

b. Alat perlengkapan rumahsakit, seperti meja operasi, autoclave. sterilizer, lampu operasi, unit perlengkapan gigi dll.

c. alat laboratorium, seperti alat gelas, reagens, test kit diagnostik dll.

d. alat perlengkapan radiologi/nuklir, seperti X—Ray, Scanner dll.


F. Penggolongan menurut catalog-katalog pabrik alat

a. Dari SMIC—RRC:

- instrumen gigi.

- instrumen untuk akupunktur.

- instrumen diagnostik

- instrumen bedah umum

- instrumen obstetilk.

- instrumen THT.

- perlengkapan rumahsakit.

- instrumen injeksi/penctur.

- alat-alat dari panci untuk rumahsakit.

- alat-alat dari karet.

- barang-barang higienis seperti gaas, handuk, dll.

b. AESCULAP — Jerman:

- AA : untuk keperluan postmortem (Autopsy Anatomy)

- AB : microscopy

- AC : alat untuk eksaminasi-diagnostik.

- AD : alat untuk mengukur.

- AJ : alat untuk vaksinasi.

- AN : alat untuk anesthesi dan laryngoscope.

- BA : scalpel, pisau.

- BB : pegangan scalpel.

- BC : gunting.

- BD : dissecting— & tissue forceps.

- BF : sponge-washing-tendon seizing organ & foreign body forceps, towel clamps.

- BH : bulldog— & arteriklem.

- BJ : peritonium—. hysterectomy—, vaginal & compression—, dissecting & ligatare forceps.

- BL : Needles, catgut—silk.

- BM : durogrip instruments.

- BN : suture clips & alatnya, pocket instrument set.

- BT : wound retractor.

- BV : abdominal—, self retaining retractors.

- EA : alat-alat untuk intestinal & rektal.

- EB : alat-alat antuk empedu dan hati.

- EF : alat-alat untuk urogenital.

- EJ : trocar

- EL : vaginal speculum.

- EM : tcrine dilator.

- EO : uterine forceps.

- ER : alat-alat biopsi dan curet.

- ET : alat-alat untuk obstetrik

- FA alat-alat untuk tracheotomy.

- FB : alat untuk pembedahan kardiovaskuler dan thorax.

- FF : trepanation.

- FH : alat untuk amputasi.

- FK : elevator. curet tulang, raspatories.

- FL : palu, pahat. gauges.

- FO : alat untuk memegang/memotong tulang, finger nail instruments.

- FR : handdrill.

- GA : motor electro-aurgical.

- GF : electro—suction pump.

- GK : coagulator

- GN : nerve stimulator.

- JG : kidney tray, sterilizing forceps.

- LX : wire extension, plester instruments.

- SC : syringes

- SF : alat suntik untuk biopsi. luberculine—insuline syringes.

- SH : glycerine syringes.

- SJ : injector

- SK : adaptor. tubing connections.

- SL : water syringes.

- SR : jarum-jarurn.


c. JMS (Japan Medical Supply) — Guide to disposable products.

1 . Infusion.

2. Blood collection & transfusion.

3. Syringes& needles.

4. I.V acessories.

5. l.V. Hyperalimentation.

6. Feeding systems.

7. Drainage systems.

8. Gloves.

9 Clinical examination.

10. Dialysis.

11. Miscellaneous.

d. JMC (Japan Medicai Instrument Catalog)-Japan.

1. Diagnostic, general, intestinal.

2. Injection, infusion.

3. Physical examination, models.

4. Anesthetic.

5. Suture needles, suture.

6. General operating, neurosurgical orthopedic.

7. Rehabilitation, physical therapy.

8. Opthalmic.

9. Ear, nose and throat.

10. urological.

11. Gynecologic. obstetric.

12. X-ray, dark room.

13. l.C.U. C.C.U. equipments

14. Ward.

15. Operating room.

16. Sterilizing.

17. Staff wears.

18. Pharmaceutical.

19. Post-mortem, dissecting.

20. Microscope and accessories.

21. Laboratory.

22. Rubber goods. disposables.

23. Glass, polyethylene, porcelain wares.

G. Pengolongan menurut Keputusan Menteri Kesehatan R.I no. 116/SK/79:

1. Preparat untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan.

2. Pesicida dan insektisida pembasmi hama manusia dan binatang piaraan.

3. Alat perawatan yang digunakan dalam salon kecantikan.

4. Wadah dan plastik dan kaca untuk obat dan injeksi,juga karet tutup botol infus.

5. Peralatan obstetric dan gynecologi.

6. Peralatan anesthesi.

7. Peralatan dan perlengkapan kedokteran gigi.

8. Peralatan dan perlengkapan T.H.T.

9. Peralatan dan perlengkapan mata.

10. Peralatan Rumah Sakit.

11. Peralatan Kimia.

12. Peralatan Hematologi.

11 Peralatan Imunologi.

14. Peralatan Mikrobiologi.

15. Peralatan Patologi.

16. Peralatan Toksikologi.

17. Peralatan Ortopedi.

18. Peralatan Rehabilitasi (Physical Medice)

19. Peralatan Bedah Umum dan Bedah Plastik.

20. Peralatan Kardiologi.

21. Peralatan Neurologi.

22. Peralatan Gastro Enterologi dan urologi.

23. Peralatan Radiologi.


H. Penggolongan menurut keprakrisan penyimpanan.

1 Alat-alat Perawatan

2. Alat-alat kedokteran umum. (medical instruments)

3. Hospital Furniture and equipments.

4. Alat-alat laboratorium gelas.

5. Alat-alat kedokteran gigi.

6. Alat-alat X-ray & acessories.

7. Alat-alat optik.

8. Alat bedah (surgical instruments)

9. Alat bedah lulang.

10. Alat untuk penyelidikan.

11. Alat kedokteran khewan (veteriner)

12. Alat-alat elektromedis.

1.3. Contoh-Contoh Alat Kesehatan

Di bawah ini diuraikan beberapa macam Stethoscope

A.1. Teaching Stethoscope.

Stethoscope ini adalah type kombinasi chestpiecenya dengan keistimewaan adanya 2 (dua) binaural units. (lihat gambar) Instruktor dan murid bisa sama-sama mendengarkan.

A. 2. Triplex Stethoscope.

Stethoscope ini mempunyai 3 (tiga) buah “chest- piece” yang dapat diganti-ganti. Di bawah ini gambar produksi pabrik RIESTER—Jerman.

A. 3. Anesthescope.

Anesthescope adalah stethoscope dimana ukuran chestpiecenya 5,3 cm. (lihat gainbar) Kegunaannya untuk mendengarkan suara-suara yang lemah diruang operasi. Disebut juga Anesthesiologist stethoscope. Pabrik Riester memproduksi dengan nama ANESTOPHON.

A.4. Baby Stethoscope (INFANTSCOPE) .

Stethoscope ini khusus untuk bayi-bayi dengan chest-piece diaphiagma ukuran sekitar 2½ cm dan type Bell ukuran 1,9 cm. Di bawah ini gambar produksi Pabrik ATOM— Jepang.




A. 5. Pediatric Stethoscope.

Stethoscope ini untuk memeriksa anak-anak. Chest-piece diaphragm mempunyai ukuran 3,1 cm dan type Bell dengan ukuran 2,6 cm.

A.6. MAGNASCOPE.

Stethoscope ini mempunyai ukuran chestpiece diaphragm 5 cm dan type Bell 3,3cm.

A.7. CARDIOLOGY Stethoscope.

Stethoscope ini produksi pabrik 3 M—USA (Littmann) dimana “tube” atau “Slang”nya berlapis dua(double lumen) dan diameter diaphragm 4,4 cm dan type
Bell berdiameter 3,1 Cm. (lihat gambar)

A.9. ELECTRONIC STETHOSCOPE.

Alat stethoscope elektronik mempergunakan tenaga baterij 6 Volt serta adanya amplivier dan speaker di dalam chest-piece. Juga dilengkapi dengan switch untuk mematikan/ menghidupkan baterij serta switch pencarian frekwensi. Di bawah ini contoh gambar SUPER--TONE DELUXE type FS 203 buatan Jepang.

A.10. LITTMANN Stethoscope.

Yang dimaksud dengan Littmann Stethoscope adalah Littmann Blood Pressure Stethoscope. Terdiri dan hanya 1 diaphragm chest-piece, beratnya hanya 56 gm dan panjangnya 71 cm. Warnanya ada 5 macam pada chest-piecenya, yaitu : Biru, hijau, merah-muda, warna emas dan perak. Keistimewaan dan Littmann stethoscope adalah pada Y-tube dimana di dalamnya terdapat per (spring), sehingga dapat melekat pada kedua lubang telinga secara anatomis dengan sudut yang tepat.

A.11. Sphygmomanometer.

Sphygmomanometer (bah. Inggnis) atau Blood Pressure Manometer, dikenal dengan berbagai nama :

- Bloeddrukmeter (bah. Belanda)

- Tensimeter (bah. Belanda)

- Alat pengukur tekanan darah

Kegunaannya Untuk mengukur tekanan darah tubuh, berapa angka systole (pada waktu jantung kuncup) dan berapa angka diastole (pada waktu jantung mengembang kembali) . Ada 4 macam alat pnguKur tekanan darah, yaitu

a. Aneroid sphygmomanometer.

b. Mercurial sphygmomanometer.

c. Electric sphygmomanometer.

d. Automatic sphygmomanometer.

A.11.1. Aneroid Sphygmomanometer.

Aneroid berarti tidak berair atau tanpa air. Jadi Sphygmomanorneter aneroid adalah alat sphygmomanometer yang tak ada airnya. Sebelum dikenal alat pengukur elektrik maupun automatic yang juga tak berair, dikenal alat pengukui mercurial, yaitu yang berair (berisi cairan) yaitu berair-raksa.

Mat Aneroid sphygmomanometer itu terdiri dari:

- 1. Bulb atau bola karet yang dilengkapi dengan valve atau klep (ventil)

- 2. Cuff dan sejenis kain agak tebal untuk melipat lengan. Cuff disebut juga Manset.

- 3. Manometer dengan calibrasi 200 mm (untuk bayi/anak) atau 300 mm (untuk dewasa).

Cara penggunaan alat :

- Membungkus/melipatkan lengan atas, ada yang Cuff-nya dilengkapi dengan kaitan atau HOOK, ada pula yang dilengkapi dengan Velcro Quikuff (melekat sendiri) dan ada pula yang dengan pengikat (Bandage).

- Ventil ditutup, lalu dipompa melalui bulb atau bola karet.

- Meletakkan stethoscope pada nadi di dekat siku.

- Lepas/buka ventil (air flow) perlahan-lahan. Denyutan nadi yang pertama kali terdengar menunjukkan angka SYSTOLE, kemudian denyut nadi akan bertambah keras yang lambat laun melemah kembali sarnpai akhirnya hilang lagi. Pada saat denyut nadi hilang, angka pada manometer menunjukkan angka DIASTOLE Angka yang normal pada orang dewasa adalah 120/80. (lihat daftar).






Alat aneroid sphygmomanometer ini sering dijual dalam bentuk saku dalam dompet yang ada ritsluitingnya.

A.11.2. Mercurial Sphygmomanometer.

Alat inii terdiri dari tempat berbentuk kotak persegi panjang dan logam (metal case), cuff atau manchet, bulb karet dengan ventil atau valve, tabung gelas pada alas yang bergraduisi, tabung berisi air-raksa (mercury container). Alat ini adalah yang paling terkenal sejak waktu yang lama dan paling berat dibandingkan dengan yang lainnya. (lihat gambar.) Pabrik Aesculaap Jerman Barat memproduksi alat pengukur tekanan darah merkurial ini dengan nama NOVA PRESSANETER. Pabrik K.T.K. (kamiya Tsusan Kaisha) Jepang memproduksi alat semacam ini dengan nama patent : CAMINOMETER. Pabrik Propper USA memproduksi alat ini dengan nama: MERCURIUS (300 mm- Hg) dan MERCURETT (260 mm Hg). Selain model meja (desk model), ada juga alat semacam ini yang dipasang di ternbok (wall model) atau berdiri di atas lantai (floor-stand model).




A.11.3. Electric Sphycmomanometer

Alat pengukur tekanan darah ini mempergunakan tenaga batery atau listrik. Pabrik Terumo memproduksi dengan nama TES (Terumo Electric Sphygmomanometer), yang dilengkapi dengan manometer yang memakai batery dan menyalanya lampu sebagai tanda systole/ diastole. Dapat mengukur tekanan antara 20 -300 mm Hg (lihat gambar).




Pabrik UEDA-Jepang memproduksi dengan nama I—HEALTH MINI III. Juga memakai manometer, pompa bulb karet dan batery 9 Volt.

A.11.4. Automatic Sphygmomanometer.

Alat serba otomatis ini juga mempergunakan tenaga bateriji atau listrik tanpa memompa lagi (tanpa bola karet “bulb”), dan dilengkapi dengan pulse-rate serta angka-angka Systole/Diastole semuanya dibaca seperti melihat arloji digital. Pabrik Yamasu dan National Jepang memproduksi dengan nama DIGITAL SPHYGMOMANOMETER dan AUTOMATIC SPHYGMOMANOMETER. Pabrik Health Top Computer B.P.M. memproduksi dengan nama: DIGITAL BLOOD- PRESSURE MONITOR.
Pabrik UA Jepang memproduksi alat otomatis terbaru yaitu dilengkapi lagi dengan pencatatan di atas rol kertas seperti mesin hitung dimana sipasien bisa menyimpan data-data lengkap berisi tanggal, angka Systole/Diastole, angka Pulse-rate. Bahkan dalam keadaan normal. alat tersebut berfungsi sebagai jam meja. Nama alat tersebut
PRINTING/AUTO INFLATION DIGITAL SPHYGMOM ANOMETER




Gambar di atas adalah buatan pabrik Nippon Cohn Col Ltd. Jepang dimana CV. Karindo — Ji. Gajah Mada 156D —Jakarta menjadi agen tunggalnya.

A.11.5. Stethoscopic Sphygmomanometer.

Alat ini merupakan satu kesatuan antara stethoscope dengan sphygmornanometer jenis aneroid, Oleh pabrik KTK—Jepang, disebut juga dengan nama SFIGMONITOR. Jenis ter akhir dikenal dengan nama : HEALTH WATCHER. Pabrik Propper—USA memprodusir dengan nama : AUTOSFIG.

2. Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga adalah alat, bahan, atau campuran untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk manusia, hewan peliharaan rumah tangga dan tempat-tempat umum.

Alat Kesehatan, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga sudah merupakan suatu kebutuhan masyarakat yang umumnya tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari.

Penggunaan Alat Kesehatan, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang salah, berlebihan, tidak tepat atau tidak rasional dapat merugikan kesehatan pemakainya.

Untuk melindungi masyarakat terhadap kemungkinan peredaran Alat Kesehatan, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang tidak memenuhi syarat akibat label dan periklanan yang tidak benar atau menyesatkan, pemerintah melaksanakan pengendalian dan pengawasan Alat Kesehatan, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga antara lain melalui pengendalian dan pengawasan terhadap penyebaran informasi atau promosi melalui periklanan.

Diantara Alat pembekalan kesehatan rumah tangga adalah sikat gigi, pasta gigi, sabun, sapu, obat nyamuk dan lain-lain

2.1. Sikat Gigi dan Pasta Gigi

2.1.1. Sikat Gigi

Sikat gigi adalah alat untuk membersihkan gigi yang berbentuk sikat kecil dengan pegangan. Pasta gigi biasanya ditambahkan ke sikat gigi sebelum menggosok gigi. Sikat gigi banyak jenisnya, dari yang bulunya halus sampai kasar, bentuknya kecil sampai besar, dan berbagai desain pegangan. Kebanyakan dokter gigi menganjurkan penggunaan sikat yang lembut karena sikat keras dapat merusak lapisan enamel dan melukai gusi. Terdapat juga sikat gigi elektronik.




2.1.2. Pasta Gigi

Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasanya dengan sikat gigi. Di Indonesia, pasta gigi sering juga disebut Odol, yaitu salah satu merek pasta gigi. Walaupun merek ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak lagi dijual di Indonesia, nama Odol telah menjadi nama generik. Odol pertama kali diproduksi di Jerman oleh Dresden chemical laboratory Lingner, yang sekarang dikenal sebagai Lingner Werke AG pada tahun 1892 sebagai cairan pencuci mulut/mouthwash. Odol moutwash pada tahun 1900 an adalah merk ternama dan yang paling luas penggunaannya di hampir seluruh daratan Eropa.

Karl August Lingner yang pertama menciptakan Odol moutwash dan dia adalah orang yang giat mengkampanyekan hidup higienis. Dia juga dikenal sebagai orang pertama yang mengadakan International Hygiene Exhibition pada tahun 1911. Dia mendirikan musium The German Hygyene Museum di Dresden.

Adapun Pasta gigi yang baik haruslah bersifat :

1. Ketika digunakan untuk sikat gigi, dapat menghilangkan partikel-partikel asing, substansi makanan, plak dan membersihkan gigi.

2. Haruslah tidak bersifat toksik, memiliki rasa yang menyenangkan dan meninggalkan mulut dalam keadaan segar setelah penggunaannya.

Sebuah pasta gigi pada umumnya tersusun atas :

1. Agen Polishing (penggosok).

Merupakan salah satu bahan terpenting pasta gigi yang berfungsi untuk menghilangkan partikel makanan yang menempel pada gigi dan juga membantu menghilangkan diskolorisasi pada gigi. Pada umumnya, hampir separuh dari total berat pasta gigi adalah agen ini. Agen yang sering digunakan adalah : kapur presipitasi, trikalsium fosfat, alumunium fosfat, magnesium trisilikat, dll.


2. Agen Moistener (pelembab).

Biasanya ditambahkan ke dalam pasta gigi untuk menghindarkan terjadinya pengeringan dan pengerasan pasta. Yang sering digunakan adalah : gliserin, sorbitol, propilen glikol, dll.

3. Agen deterjen dan foaming (pembuat busa).

Berfungsi untuk membantu aksi agen polishing dengan membasahi gigi dan partikel makanan yang tertinggal di gigi juga berfungsi untuk mengemulsikan mukus (lendir).

Jumlah deterjen yang digunakan bervariasi antara 1.5 – 5 % dari total berat pasta gigi. Bahan deterjen yang paling sering digunakan adalah : sodium lauril sulfat dan magnesium lauril sulfat.

Berfungsi untuk membantu aksi agen dengan membasahi gigi dan partikel makanan yang tertinggal di gigi juga berfungsi untuk mengemulsikan mukus (lendir). Jumlah deterjen yang digunakan bervariasi antara 1.5 – 5 % dari total berat pasta gigi. Bahan deterjen yang paling sering digunakan adalah : sodium lauril sulfat dan magnesium lauril sulfat.

4. Agen pengikat.

Agen ini sangat esensial untuk mencegah terjadinya pemisahan bahan pasta. Yang lazim digunakan adalah :

- Pati (Starch).

- Gum tragacanth.

- Sodium alginat (Manucol SA).

- Modified Irish Moss (Sangat bagus dan menjadikan pasta sangat stabil).

- Sintetik seperti : Propilen glukol.

5. Pemanis.

Untuk memberikan rasa manis pada pasta. Yang sering digunakan adalah sakarin dengan konsentrasi antara 0.1 – 1.3 %. Gula juga dapat digunakan namun sayangnya cenderung mengkristal.

6. Flavour (Pemberi rasa).

Untuk memberikan aroma atau rasa pada pasta dan menghindarkan terjadinya rasa eneg atau mual. Selain itu juga untuk menambah kesegaran pasta. Yang sering digunakan adalah minyak peppermint.

7. Pengawet.

Bahan pengawet haruslah bersifat non toksik dan berfungsi untuk menjaga struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta. Misalnya adalah sodium benzoat atau sodium hidroxibenzoat.

Metode umum pembuatan pasta :

  1. Agen pengikat didispersikan ke dalam moistener.
  2. Deterjen dimasukkan ke dalamnya secara perlahan-lahan untuk menghindari kesulitan akibat berlimpahnya busa.
  3. Air dan pengawet dimasukkan ke dalam campuran.
  4. Pemanis dan agen polishing dicampurkan ke dalamnya dan diaduk dengan segera sampai pasta menjadi lembut.
  5. Flavour dimasukkan ke dalamnya.

2.2. Kayu Siwak

Siwak adalah nama untuk dahan atau akar pohon yang digunakan untuk bersiwak. Oleh karena itu semua dahan atau akar pohon apa saja boleh kita gunakan untuk bersiwak jika memenuhi persyaratannya, yaitu lembut, sehingga batang atau akar kayu yang keras tidak boleh digunakan untuk bersiwak karena bisa merusak gusi dan email gigi; bisa membersihkan dan berserat serta bersifat basah, sehingga akar atau batang yang tidak ada seratnya tidak bisa digunakan untuk bersiwak; seratnya tersebut tidak berjatuhan ketika digunakan untuk bersiwak sehingga bisa mengotori mulut. (syarhul mumti’ 1/118)

Sebagian ulama berpendapat tidaklah dikatakan bersiwak dengan sikat gigi adalah sunnah Nabi Shallallâhu ‘alaihi wasallam, karena siwak berbeda dengan sikat gigi. Siwak memiliki banyak kelebihan dibandingkan sikat gigi. Namun pendapat yang benar bahwasanya jika tidak terdapat akar atau dahan pohon untuk bersiwak maka boleh kita bersiwak dengan menggunakan sikat gigi biasa karena illah (sebab) disyariatkannya siwak adalah untuk membersihkan gigi. Bahkan Nabi Shallallâhu ‘alaihi wasallam pernah besiwak dengan jarinya ketika berwudhu, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ali bahwasanya Nabi Shallallâhu ‘alaihi wasallam, yang artinya: ”Beliau memasukkan jarinya (ke dalam mulutnya-pent) ketika berwudlu dan menggerak-gerakkannya” (Hr: Ahmad dalam musnadnya 1/158. Berkata Al-Hafizh dalam talkhis 1/70 setelah beliau membawakan hadits-hadits tentang siwak dengan jari yaitu dari hadits Anas dan Aisyah dan selain keduanya: ”Dan hadits yang paling shohih tentang siwak dengan jari adalah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya dari hadits Ali bin Abi Tolib”.) (Syarhul mumti’ 1/118-119)

Dan bersiwak dengan menggunakan akar atau dahan pohon adalah lebih baik dan lebih mengikuti sunnah Nabi Shallallâhu ‘alaihi wasallam karena memiliki faedah yang banyak dan bisa digunakan setiap saat serta bisa dibawa kemana-mana. Namun anehnya banyak kaum muslimin yang merasa tidak senang jika melihat orang yang bersiwak dengan akar atau dahan pohon, padahal tidak diragukan lagi akan kesunnahannya. Mereka memandang orang yang bersiwak dengan akar kayu dengan pandangan sinis atau pandangan mengejek. Apakah mereka membenci sunnah yang sering dilakukan dan dicintai oleh Nabi Shallallâhu ‘alaihi wasallam bahkan ketika akhir hayat beliau? Tidak cukup hanya dengan membenci, merekapun memberikan olok-olokan yang tidak layak sampai-sampai mereka mengatakan orang yang bersiwak adalah orang yang jorok.

Siwak Menurut Medis

Dari penelitian menunjukkan bahwa kayu siwak (Salvadora persica) mengandung bahan-bahan kimiawi yang bermanfaat untuk menekan aktivitas mikrobial dan menghambat pertumbuhannya. Penelitian daya hambat kayu siwak (Salvadora persica) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans yang patogen terhadap mulut, dapat menunjukkan kemampuan kayu siwak sebagai salah satu alternatif zat antibakterial yang memang seharusnya dikembangkan sebagai komoditas oral cleaner device (alat pembersih mulut) yang higinis dan efektif dalam mencegah periodontal disease. Penelitian terhadap Staphylococcus aureus yang merupakan patogen pada saluran pernapasan, kulit dan luka dapat pula menunjukkan bahwa kayu siwak bukan hanya efektif sebagai komponen antibakterial mulut, namun juga efektif sebagai antibakterial yang memiliki spektrum lebih luas. (Penelitian ini dikembangkan oleh Mahasiswa Biologi FMIPA ITS)

2.3. Sapu

Sapu adalah salah satu alat pembersih yang terdiri dari bagian serat atau serabut kaku dan biasanya terpasang atau terikat kepada suatu pegangan silindris.

Bentuk sapu hampir selalu mengalami perubahan mulai dari bahan ranting-ranting pohon hingga seikatan serat-serat alami. Pada mulanya, sapu memiliki bentuk bulat, bentuk yang mudah dibuat tapi kurang efisien untuk melakukan pembersihan. Sapu dapat diikatkan ke sebuah pegangan, baik yang pendek untuk pembersih debu, maupun panjang untuk menyapu lantai atau perapian.

Beberapa wanita mempergunakan sapu dari bahan bambusa (1899)

2.4. Sabun

Segala jenis sabun dapat digunakan untuk mencuci tangan baik itu sabun (mandi) biasa, sabun antiseptik, ataupun sabun cair. Namun sabun antiseptik/ anti bakteri seringkali dipromosikan lebih banyak pada publik. Hingga kini tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa sabun antiseptik atau disinfektan tertentu dapat membuat seseorang rentan pada organisme umum yang berada di alam.

Perbedaan antara sabun antiseptik dan sabun biasa adalah, sabun ini mengandung zat anti bakteri umum seperti Triklosan yang memiliki daftar panjang akan resistensinya terhadap organisme tertentu. Namun zat ini tidak resisten untuk organisme yang tidak terdapat didaftar, sehingga mereka mungkin tidak seefektif apa yang diiklankan.

[sunting] Mencegah penyakit

Diagram F transmisi penyakit diambil dari sumber: Wagner dan Lanoix

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit diare dan ISPA, yang keduanya menjadi penyebab utama kematian anak-anak. Setiap tahun, sebanyak 3,5 juta anak-anak diseluruh dunia meninggal sebelum mencapai umur lima tahun karena penyakit diare dan ISPA. Mencuci tangan dengan sabun juga dapat mencegah infeksi kulit, mata , cacing yang tinggal didalam usus SARS, dan flu burung.

Pada sebuah penelitan yang dipublikasikan Jurnal Kedokteran Inggris (British Medical Journal) pada November 2007 menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun secara teratur dan menggunakan masker, sarung tangan, dan pelindung, bisa jadi lebih efektuf untuk menahan penyebaran virus ISPA seperti flu dan SARS. Temuan ini dipublikasikan setelah Inggris mengumumkan bahwa mereka menggandakan obat-obatan anti virus sebagai persiapan pandemik flu yang mungkin terjadi dimasa depan. Berdasarkan 51 riset, peneliti menemukan bahwa pendekatan melalui perlindungan fisik yang murah sebaiknya diberikan prioritas dalam rencana nasional mengatasi pandemik flu, saat bukti-bukti banyak menunjukkan bahwa penggunaan vaksin dan obat-obatan anti virus tidak efisien untuk menghentikan penyebaran influenza.

Ke 51 penelitian ini membandingkan intervensi untuk mencegah penularan virus ISPA dari binatang ke manusia atau manusia ke manusia dengan isolasi, karantina, menjauhkan diri secara sosial, perlindungan diri dan perlindungan melalui perilaku sehat, intervensi lainnya hingga tidak melakukan apapun juga. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa secara individual mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, sarung tangan dan pelindung lebih efektif untuk menahan laju penyebaran virus ISPA, dan lebih efektif lagi bila dikombinasikan. Para peneliti juga akan mengadakan evaluasi lanjutan akan kombinasi manakah yang terbaik untuk diterapkan. Penelitian lainnya yang dibulikasikan oleh Cochrane Library journal pada Oktober 2007 menemukan bahwa mencuci tangan dengan air dan sabun adalah cara yang sederhana dan efektif untuk menahan virus ISPA, mulai dari virus flu sehari-hari hingga virus pandemik yang mematikan.

Sebuah penelitian lain tentang kebijakan kesehatan yang dilakukan oleh Bank Dunia menunjukkan bahwa perilaku sehat seperti mencuci tangan dengan sabun kurang dipromosikan sebagai perilaku pencegahan penyakit, dibandingkan promosi obat-abatan flu oleh staf kesehatan. Hal ini diperparah apabila lokasi penduduk terpencil dan sulit terjangkau media cetak maupun elektronik (seperti radio dan TV) .

BAB III

KESIMPULAN

Seperti yang telah penulis sampaikan di Bab pendahuluan, penulis membatasi kerangka penulisan pada 3 (tiga) hal (dapat dibuka di halama 3). Maka penulispun menyimpulkan bahwa:

1. Alat kesehatan medis diantaranya: Teaching Stethoscope, Triplex Stethoscope, Anesthescope, Baby Stethoscope (Infantscope) , Pediatric Stethoscope, Magnascope, Cardiology Stethoscope, Electronic Stethoscope, Littmann Stethoscope, Sphygmomanometer, Aneroid Sphygmomanometer, Mercurial Sphygmomanometer, Electric Sphycmomanometer Automatic Sphygmomanometer, Stethoscopic Sphygmomanometer.

2. Alat kesehatan rumah tangga diantaranya sikat gigi, pasta gigi, siwak, sapu dan lain-lain.

3. Perbedaan Antara Alat Kesehatan medis dengan alat perbekalan rumah tangga yaitu:

- Alat kesehatan adalah bahan, instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.

- Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga adalah alat, bahan, atau campuran untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk manusia, hewan peliharaan rumah tangga dan tempat-tempat umum.

Read more "Alat Kesehatan Medis..."
 
Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger

Great Morning ©  Copyright by T-Mei (Tita Meilani) | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks